[MLM] Art of Listening

Hi Bloggers,


Listening is an art (Frances Hesselbein)


· “Pusing kalau up line saya presentasi, ngomongnya tidak ada habis habisnya dan tidak ada waktu buat bertanya, “ ungkap Dela, distributor sebuah MLM di Jakarta.

· Pengalaman Deddy,seorang karyawan swasta di Surabaya,” Kapok saya diprospek oleh distributor MLM, testimoni ala pejuang perang, capek deh…”

Sebuah ilustrasi dari dunia MLM, presentasi dan testimoni yang terlalu bersemangat, terkadang membuat proses komunikasi terhambat. Ada yang terlupakan, mendengar.

Listening is an art – mendengar adalah sebuah seni, hal penting dalam berkomunikasi, namun sering terlewatkan. Memberikan presentasi (presentation skill) adalah hal pertama yang ditekankan di bisnis MLM, contohnya saat upline melakukan training awal bagi si downline cara mengundang dan merekrut. Kemudian, diikuti testimoni di kala target atau level tertentu dicapai..

Titik penting di bisnis MLM adalah komunikasi. Communicatioin is the heart of MLM business.

Berbicara dan mendengar adalah bagian dari komunikasi.

Ide dan semangat MLM, tersampaikan lewat penyampaian pesan kepada downline, prospek ataupun pembeli (buyer). Namun tidak kalah penting, mendengar merupakan proses dimana kita mengapresiasi mereka, lewat masukan yang disampaikan kepada kita. Selanjutnya, kita dapat mengukur apakah orang tersebut memahami apa yang kita sampaikan.

Juga, mendengar adalah proses dimana kita memahami character dan values orang lain. Mendengar merupakan sarana untuk memahami impian orang lain. Selanjutnya, mendengar merupakan salah satu sarana membangun kerjasama tim,dimana kita menyatukan visi dan energi mencapai tujuan.

Listening is an art – sebuah artikel yang ditulis oleh Frances Hesselbein, lebih lanjut menjelaskan

· Mendengar dengan penuh perhatian, diiringi dengan kontak mata (eye contact). Kenapa? Karena saat mendengar, kita akan menangkap pesan verbal (spoken words) dan pesan non verbal (unspoken messeges). Pesan verbal lebih mudah dicerna,di sisi lain, pesan non verbal membutuhkan energi ekstra dalam proses interpretasi.

Pesan tidak terucapkan, biasanya terpancar dari bahasa tubuh (body language). Terkadang, di kultur timur, berkata tidak adalah sebuah hal yang tidak lazim diucapkan secara eksplisit. Kita harus peka “mendengar” bahasa tubuh lawan bicara kita, apakah dia memahami, setuju atau bahkan tidak setuju dengan topik pembicaraan.

· Mendengar merupakan kerja team, dan bukan sebuah permainan solo. Apa artinya? Saya mendengar - anda merespon dan sebaliknya. Dibutuhkan lebih dari satu orang untuk menciptakan sebuah komunikasi yang baik.


· Mendengar pikiran dan kata hati kita sendiri (listening to our inner self). Maksudnya? Rajin rajinlah mendengar kata hati dan pikiran anda selama melakukan komunikasi, karena menurut Hesselbein, kepekaan rasa (intuisi) merupakan hal penting yang kerap diabaikan dan terlupakan.

Intuisi, terkadang dapat berjalan jauh, sebelum pesan verbal terucapkan. Sebagai contoh, mungkin pernah anda alami saat rasa hati kita melihat potensi dari seorang leader, langsung terpatri, walaupun pembicaraan formal dengan si leader baru dalam tahap menjajagi.
Hesselbein mengingatkan lewat sebuah kata bijaknya, dengan mendengar kata hati kita dengan baik, kita dapat menjalin komunikasi yang lebih baik lagi dengan orang lain


Ada tanggapan?

5 komentar

  1. Anonim  

    25 Maret 2008 pukul 09.56

    MLM? capeee deh...

  2. benjamin's blog  

    25 Maret 2008 pukul 22.49

    lho kok cape? piye?

  3. Anonim  

    28 Maret 2008 pukul 07.08

    I hate MLM.
    they think their life is perfect and our life is shit. They just want to talk and we have to listen. Sorry man, it's my life, I have a choice, what i want to hear or not. Dont u ever trap me again. Why I should listen or follow your way of life, if u think your life is perfect just enjoy it.

  4. Anonim  

    29 Maret 2008 pukul 06.34

    Bukan hanya di bisnis MLM saja,di bisnis apapun "Mendengarkan seseorang" merupakan hal yang penting.First impresion pada saat kita bertemu dengan seseorang adalah mendengarkan apa yang menjadi kebutuhan, minat dan keinginannya.Pada saat kiat bertemu seseorang kalo kita terus berbicara berkesan menggurui orang yang kita ajak berbicara.Ambil hal yang positif pada saat kita mendengarkan seseorang apapun latar belakang , bidang pekerjaan apapun orang tersebut, Selanjutnya take decision , follow them or not, everybody has choosen in their life.

  5. Anonim  

    2 April 2008 pukul 22.58

    Yes, I agree with you guys, they think theier life is perfect and our life is shit. Man, that's because in reality we become success not only in MLM but if we work or entrepenuer could be succeed too.



Posting Terbaru

Komentar Terbaru