[Telco] Indian Telco - Merger or Die!

Hi Pembaca,

Saya baca Telecomasia, edisi Maret 2008 yang menyebutkan bahwa industri telco India, juga serupa dengan di Indonesia.

India, dengan 8 operators (6 GSM dan 2 CMDA), sedang dalam tahap persaingan harga yang sangat ketat. Bharti Airtel, operator terbesar di India, menurunkan tarif percakapan prepaid dari $ 5 cent ke $ 2,5 cent per menit. Hal ini juga diikuti oleh Reliance, operator kedua terbesar di negara itu.

India memiliki 237 juta subscribers, dimana 90% adalah prepaid subscribers, dimana Bharti dan Reliance menguasai 40% pasar seluler.

Dengan strategi harga murah akan berdampak pada turunnya ARPU (Average Revenue Per User). Hal ini, menurut pengamat, akan menyulitkan posisi pemain pemain baru di dunia telco negeri Mahatma Gandhi ini. Bahkan, diprediksikan, merger antar pemain baru, akan terjadi sekitar akhir 2008 dan awal 2009.

Sebagai catatan, beberapa operator international sudah menancapkan kuku di sana, seperti SingTel, Vodafone, Telecom Malaysia, Maxis, Shyam (Russian Operator) dan Virgin Mobile (expected to collaborate with Tata Teleservices).

Pengamat berkata, konsolidasi akan terjadi, ketika subscriber base berada di angka 400 juta.Yang cukup menakjubkan, jumlah subsriber rata2 meningkat sebesar 8 juta tiap bulan nya!

Jika dihubungkan dengan industri telco di Indonesia, situasi nya sama, dimana banyak pemain baru dan perang harga sedang berlangsung panas.

Apakah akan ada merger di antara operator di bumi Indonesia ini? Kita lihat saja tanggal mainnya..


Ben

1 komentar

  1. Anonim  

    30 Maret 2008 pukul 09.56

    biar aja perang harga.... asssiik.



Posting Terbaru

Komentar Terbaru